Selasa, 21 Oktober 2014

1.0 VLSM (VARIABLE LENGHT SUBNET MASK)


Disini saya akan menjelaskan sedikit tentang VLSM, CIDR dan Super Neting ya walau pun saya sendiri belum begitu mengerti tetapi saya mencoba untuk bisa karena dalam proses belajar maka mohon maaf apabila ada salah-salah kata
VLSM adalah teknik yang memungkinkan administrator jaringan untuk membagi ruang alamat IP ke subnet yang berbeda ukuran, tidak seperti ukuran Subnetting. Untuk menyederhanakan VLSM adalah dengan memecah alamat IP ke subnet (beberapa tingkat) dan mengalokasikan sesuai dengan kebutuhan individu pada jaringan. Hal ini juga dapat disebut IP tanpa kelas pengalamatan. Sebuah classful menangani mengikuti aturan umum yang telah terbukti berjumlah pemborosan alamat IP.
Pada metode VLSM subnetting yang digunakan berdasarkan jumlah host, sehingga akan semakin banyak jaringan yang akan dipisahkan. Tahapan perhitungan menggunakan VLSM IP Address yang ada dihitung menggunakan CIDR selanjutnya baru dipecah kembali menggunakan VLSM. Maka setelah dilakukan perhitungan maka dapat dilihat subnet yang telah dipecah maka akan menjadi beberapa subnet lagi dengan mengganti subnetnya.
Sebelum Anda dapat memahami VLSM, Anda harus sangat akrab dengan alamat IP struktur.
Cara terbaik Anda dapat mempelajari bagaimana subnet subnet (VLSM) adalah dengan contoh. Mari kita bekerja dengan diagram di bawah ini:















Melihat diagram, gambar tersebut memiliki tiga LAN terhubung satu sama lain dengan dua link WAN.
Hal pertama yang harus diwaspadai adalah jumlah subnet dan jumlah host. Dalam hal ini, sebuah ISP dialokasikan 192.168.1.0/24. Kelas C
HQ = 50 host yang
RO1 = 30 host
RO2 = 10 host
2 WAN link
Kami akan mencoba dan subnet 192.168.1.0 / 24 untuk kesungguhan ini jaringan yang memungkinkan sejumlah total 254 host saya sarankan Anda mendapatkan akrab dengan tabel di bawah ini.






Mari kita mulai dengan HQ dengan 50 host, dengan menggunakan tabel di atas:
Disini meminjam 2 bit dengan nilai 64. Ini adalah yang paling dekat kita bisa mendapatkan untuk 50 host.
HQ - alamat 192.168.1.0 / 26 Jaringan
HQ = 192.168.1.1 Gateway alamat
192.168.1.2 alamat, bermanfaat Pertama
192.168.1.62 - alamat dapat digunakan terakhir. Jumlah total ruang alamat -192.168.1.2 untuk 192.168.1.62
192.168.1.63 akan menjadi alamat broadcast (ingat untuk cadangan alamat pertama dan terakhir untuk Jaringan dan Broadcast)
HQ Jaringan Topeng 255.255.255.192 - kami mendapat 192 dengan menambahkan nilai bit dari kiri ke nilai yang kami pinjam = 128 +64 = 192
Alamat HQ akan terlihat seperti ini 192.168.1.0 / 26
RO1 = 30 host
Kami meminjam 3 bit dengan nilai 32; ini lagi adalah yang paling dekat kita bisa mendapatkan jumlah host yang diperlukan.
RO1 alamat akan mulai dari 192.168.1.64 - alamat Jaringan
Sekarang kita menambahkan 32 ke 64 kami pinjam sebelumnya = 32 +64 = 96
RO1 = 192.168.1.65 Gateway alamat
192.168.1.66 - alamat IP Pertama digunakan
192.168.1.94 - alamat IP terakhir yang dapat digunakan
192.168.1.95 Broadcast address - address space total - 192.168.1.66 -192.168.1. 94
Jaringan Masker 255.255.255.224 Yaitu 128 +64 +32 = 224 atau 192.168.1.64/27
RO2 = 192.168.1.96 Jaringan alamat
Kami meminjam 4 bit dengan nilai 16. Itu yang paling dekat kita bisa pergi.
96 +16 = 112
Jadi, 192.168.1.97 Gateway-alamat
192.168.1.98 - alamat dapat digunakan Pertama
192.168.1.110 - alamat dapat digunakan terakhir
192.168.1.111 siaran
Tuan Jumlah total ruang alamat - 192.168.1.98 192.168.1.110 untuk
Jaringan Masker 255.255.255. 240 atau 192.168.1.96 / 28
WAN link = kita meminjam 6 bit dengan nilai 4
= 112 + 4 = 116
WAN link dari HQ untuk RO1 alamat jaringan akan menjadi 192.168.1.112 / 30:
HQ se0 / 0 = 192.168.1.113
RO1 se0 / 0 = 192.168.1.114
Masker untuk kedua link = 255.255.255 252 (kami punya 252 dengan menambahkan nilai bit kita meminjam yaitu.
124 +64 +32 +16 + 8 +4 = 252
WAN link 2 = 112 +4 = 116
WAN Link dari HQ untuk RO2 alamat Jaringan = 192.168.1.116 / 30
HQ = 192.168.1.117 subnet mask 255.255.255.252
RO2 = 192.168.1.118 Subnet mask 255.255.255.252

Subnet Prefix / CIDR
Subnet mask
Usable IP address/hosts
Usable IP addresses + Network and Broadcast address
/26
255.255.255.192
62
64
/27
255.255.255.224
30
32
/28
255.255.255.240
14
16
/29
255.255.255.248
6
8
/30
255.255.255.252
2
4
















Misalnya jika Anda ingin memiliki subnet dengan 50 host maka Anda dapat dengan mudah melihat dari tabel bahwa Anda akan memerlukan ukuran blok 64. Untuk subnet 30 host Anda akan memerlukan ukuran 32 blok.

1.1 CIDR (Classless Inter-Domain Routing)

Classless Inter-Domain Routing (CIDR) adalah sebuah cara alternatif untuk mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem klasifikasi ke dalam kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E. Disebut juga sebagai supernetting. CIDR merupakan mekanisme routing dengan membagi alamat IP jaringan ke dalam kelas-kelas A, B, dan C.
CIDR digunakan untuk mempermudah penulisan notasi subnet mask agar lebih ringkas dibandingkan penulisan notasi subnet mask yang sesungguhnya. Untuk penggunaan notasi alamat CIDR pada classfull address pada kelas A adalah /8 sampai dengan /15, kelas B adalah /16 sampai dengan /23, dan kelas C adalah /24 sampai dengan /28. Subnet mask CIDR /31 dan /32 tidak pernah ada dalam jaringan yang nyata.

Image

Image
Image
1.2 SUPERNETTING
Supernetting adalah teknik penggabungan beberapa subnet, dimana manfaat dari supernetting ini adalah untuk mempersingkat routing table sebuah router sehingga menghemat memori pada router tersebut.

Supernetting merupakan kebalikan dari Subnetting, dimana dalam hal ini penambahan jumlah Host dalam jaringan dilakukan dengan meminjam beberapa bit network untuk dijadikan bit Host dalam membentuk IP-Address pada Supernet, dengan memperhatikan jumlah Nomor Host yang akan digabung.

Pengaturan IP-Address pada super jaringan (supernet) ada prosedurnya tersendiri, yaitu sebagai berikut :

Prosedur Supernetting
1.     Pada Supernetbit Host yang bernilai nol semua berfungsi sebagai Supernet Address, bit Host yang bernilai satu semua berfungsi sebagai Broadcast Address.
2.     Pada proses netmasking, IP-Address untuk Supernet-mask ditentukan dengan mengganti semua bit Network dengan bit 1, dan mengganti semua bit Host (termasuk bit Host yang dipinjam dari bit Network) dengan bit 0.Contohnya pembentukan supernet dari gabungan 4 buah jaringan Kelas-C dengan meminjam 2 bit Network, maka komposisi bit 1 dan bit 0 pada proses netmasking :
Sebelum Subnetting:

110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh

Proses netmasking:

 11111111.11111111.11111111.00000000

Subnet-maskKls-C:

 255.255.255.0

Setelah Supernetting:

110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnHH.hhhhhhhh

Proses netmasking:

11111111.11111111.11111100.00000000

Supernet-mask:

255.255.252.0

0 komentar:

Posting Komentar

 
{ user-select: none; -webkit-user-select: none; -moz-user-select: none; -ms-user-select: none; -khtml-user-select: none; }